Kamis, 27 September 2012

Profil Pemain FC Barcelona

David Villa Sánchez


David Villa Sánchez lahir di Langreo, Asturias, Spanyol, 3 Desember 1981, ia diberi Liga julukan El Guaje (The Kid in Austrian) David Villa mengawali karirnya pada tahun 1991 bergabung bersama klub UP Langreo. Pada tahun 1999 ia pindah ke klub professional Sporting De Gijon. Pada musim pertamannya bersama Sporting De Gijon ia belum bisa menjadi pemain inti, tetapi di musim berikutnya ia menjadi pemain regular dengan menciptakan 18 gol di dilanjutkan dengan 20 gol di musim berikutnya. Dengan mencetak lebih dari 50 gol dalam kurun waktu 3 musim ia kemudian menjadi salah satu pencetak gol tersubur di Laliga. Pada tahun 2003 ia pindah ke tim promosi Real Zaragoza.
Bersama Zaragoza ia tidak mempunyai masalah dalam beradaptasi bersama pemain lainnya dan ia menciptakan 17 gol dalam musim pertamanya bersama Zaragoza.Setelah bermain 2 musim bersama Zaragoza ia di transfer ke klub besar Valencia pada musim panas 2005 dengan bandrol 12 juta euro. Musim 2005-2006 ia menjadi pencetak gol terbanyak untuk Valencia dengan 25 gol dari 35 pertandingan, dimana ia kalah 1 gol dari Samuel Eto’o dari Barcelona yang menjadi pencetak gol terbanyak di Laliga. Ia mencetak hat-trick untuk Valencia ketika melawan Athetic Bilbao pada 23 April 2006. Sebelumnya pada 14 Maret 2006 Valencia memperpanjang kontrak Villa sampai 2013. Sejak 2010 hingga saat ini, David Villa Untuk tim Nasional Spanyol debutnya ketika melawan San Marino bulan Februari 2006, ia bagian tim skuad Luis Aragones bersama Fernando Torres dan Raul Gonzalez. David Villa mempunyai kisah yang buruk yang mengakibatkan Villa nyaris kehilangan kaki kanan saat kecil, akibat bermain sepakbola. Kini, Villa berpotensi mengantar Spanyol ke podium juara Piala Dunia kali pertama.  Pemain berusia 28 tahun itu telah mengemas lima gol, dan berpeluang mengakhiri Piala Dunia 2010 sebagai pencetak gol terbanyak. Pesaing seriusnya adalah Wesley Sneijder, pemain Belanda yang akan dihadapinya di final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Hampir seperempat abad lalu, Villa mengalami patah tulang paha sangat serius. Dokter khawatir Villa harus menjalani amputasi.  Cedera diperoleh karena kesukaan Villa pada sepakbola. Ia bermain hampir setiap hari, dan pada satu kesempatan seorang rekannya terjatuh dan tubunya menimpa kaki Villa. keajaban, Villa  yang saat itu berusia empat tahun -- lolos dari kemungkinan terburuk akibat cedera, namun ia harus menjalani hidup enam bulan dengan kaki dibebat.  Ironisnya, selama enam bulan itulah ia mengembangkan kemampuan menembak dengan kaki kiri. Itu menjadi titik awal pembangunan diri menjadi bintang. Jose Manuel Villa, ayahnya yang pekerja tambang, setiap hari melatihnya menendang dengan kaki kiri. "Setiap hari saya melatih Villa selama dua jam. Fokusnya adalah menendang keras dengan kaki kiri," kenang Jose Manuel.  "Semua itu saya lakukan sepulang dari pertambangan, tidak ada hari tanpa latihan seperti itu," lanjutnya. Menurut Jose Manuel, dirinya akan memberi umpan dan Villa menyambut dengan tembakan kaki kiri. Ia yakin itulah yang membuat Villa memiliki kemampuan menembak dengan kaki kiri dan kanan sama baiknya. Villa sangat menghormati ayahnya, yang selalu meyakinkannya akan bisa menjadi pemain hebat. Ia juga tidak akan lupa bagaimana ayahnya melatih kaki kirinya, saat kaki kanannya masih dibebat. "Saya tidak pernah sendiri di lapangan sepakbola. Selalu ada ayah, dan ayah kerap melempar bola kepada saya untuk saya tembak," kenang Villa. Villa juga masih belum lupa bagaimana dirinya setiap hari melihat ayahnya pulang kepayahan dari tambang. Semua itu membentuk tekadnya untuk tidak mengikuti jejak sang ayah sebagai penambang. "Setiap kali saya mendenga kecelakaan di pertambangan, saya takut kehilangan ayah," kata villa. "Ketika kecelakaan menimpa ayah, ibu menghabiskan sekian jam setiap hari di rumah sakit untuk menunggu ayah. Saya bertekad tidak akan menjadi penambang," lanjutnya.  Villa tak pernah menonjol di sekolah, tapi selalu menyita perhatian publik setiap kali bermain sepakbola. "Suatu kali gurunya datang kepada saya, meminta saya untuk menghukum Villa agar tidak bermain sepakbola," cerita Jose Manuel.  "Saya katakan, saya bisa saja melarangnya naik sepeda, bermain video game, atau apa saja, tapi tidak bermain sepakbola," lanjutnya. Meski dikenal berbakat, dan piawai memainkan bola, perjalanan Villa bukan tanpa kisah sedih.

Prestasi :

- Juara Liga Spanyol: 2009-10, 2010-11

- Juara Liga Champions:  2010-11

- Juara Piala Dunia Antar Klub : 2011 

- Juara Supercoa de Espana : 2010, 2011

- Juara Piala Super Eropa: 2010-11

- Juara Copa Del Rey :  2011-12

- Juara Piala Joan Gamper : 2010, 2011

- Juara Piala Eropa: 2008,2012

- Juara Piala Dunia : 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FC Barcelona